Investasi ini bukan sekadar suntikan dana biasa, melainkan sebuah pertaruhan besar untuk masa depan beberapa waralaba game paling populer di dunia: Assassin's Creed, Far Cry, dan Rainbow Six.
Ubisoft, pengembang dan penerbit game asal Prancis, mendirikan anak perusahaan ini dengan tujuan untuk mengembangkan ekosistem game yang lebih luas dan berkelanjutan untuk waralaba andalan mereka. Langkah ini menandakan perubahan signifikan dalam model operasi Ubisoft, yang kini lebih fokus pada pengembangan game sebagai layanan (games-as-a-service) yang terus berkembang.
Investasi dari Tencent ini dipandang sebagai angin segar bagi Ubisoft, yang tengah berupaya mengurangi beban utang dan mempercepat transformasi perusahaan. Dengan dana segar ini, Ubisoft dapat lebih leluasa berinvestasi dalam pengembangan game baru, memperluas jangkauan waralaba mereka, dan memanfaatkan teknologi terbaru untuk menciptakan pengalaman bermain yang lebih imersif.
Salah satu poin penting dari kesepakatan ini adalah pemberian "lisensi abadi, eksklusif, tidak dapat dibatalkan, di seluruh dunia" kepada anak perusahaan baru tersebut untuk waralaba Assassin's Creed, Far Cry, dan Rainbow Six. Ini berarti, anak perusahaan tersebut memiliki keleluasaan penuh untuk mengembangkan dan mempublikasikan game-game baru berdasarkan waralaba tersebut.
Langkah ini menimbulkan banyak spekulasi dan pertanyaan di kalangan penggemar game. Bagaimana investasi ini akan memengaruhi arah pengembangan game-game Assassin's Creed, Far Cry, dan Rainbow Six di masa depan? Apakah akan ada lebih banyak konten dan fitur baru yang ditambahkan? Apakah akan ada kolaborasi dengan game-game Tencent?
Ubisoft sendiri menyatakan bahwa investasi ini akan memungkinkan mereka untuk lebih gesit dan ambisius dalam mengembangkan ekosistem game yang kuat dan abadi. Mereka berjanji untuk terus berinovasi dan menghadirkan pengalaman bermain yang terbaik bagi para penggemar.
Namun, beberapa pihak juga khawatir bahwa investasi ini dapat menyebabkan perubahan yang tidak diinginkan dalam waralaba-waralaba tersebut. Kekhawatiran ini terutama berkaitan dengan pengaruh Tencent, yang dikenal dengan model bisnis game free-to-play dan microtransaction.
Terlepas dari kekhawatiran tersebut, investasi Tencent ini jelas menandakan babak baru bagi Ubisoft dan waralaba-waralaba andalannya. Masa depan Assassin's Creed, Far Cry, dan Rainbow Six kini berada di persimpangan jalan, dan para penggemar di seluruh dunia menantikan untuk melihat bagaimana perkembangan selanjutnya.